media (baik elektronik dan surat kabar) menampilkan berita atau bahkan menjadi
headline dimedia tersebut yang bertuliskan "Seorang Hacker menjebol ****** dan
mencuri ribuan kartu kredit", atau "Hacker situs "211611" akhirnya tertangkap",
atau bahkan hanya "Hacker mengganti tampilan situs ANU dan merubah beberapa
artikel penting".
Terus terang saja cita citaku adalah menjadi hacker (just like u, i just want
to be a hacker)dan hampir di setiap permulaan "seminar" atau "workshop" yang
kebetulan akulah pembawa materinya, maka selalu aku menyebutkannya, dan
setiap kali itu pula berpasang-pasang mata berdelik curiga, menuduh, dan
tidak percaya (sambil geleng kepala) bahwa ada "orang bodoh" lainnya yang
mau-maunya bercita-cita menjadi hacker, atau bahkan berfikir dalam hati "sial,
pembicara kali ini pengen jadi kriminal, salah pilih seminar nih".
Wajar saja, didikan media baik dalam negeri dan luar negeri memang membentuk
pola fikir seperti itu, (ingat bagaimana kita sama-sama dengan pasti mengikuti
satu "script (kalimat)" dari suatu iklan, baik secara sadar atau tidak).
Tidak hanya satu kali film-film keluaran "hollywood" dan lain sebagainya
[MAAF] "memperkosa" pengertian hacker demi keuntungan pribadi/pihak tertentu.
Disini aku mengutip Pengantar yang di tulis oleh Jeff Moss pada sebuah buku
yang berjudul "Stealing the Network: How to Own a Continent" terbitan Syngress,
dan disitu Jeff Moss mengatakan bahwa :
" The term hacker has been co-opted through media hype and
marketing campaigns to mean something evil. It was a convenient
term already in use, and so instead of simply saying someone
was a criminal hacker, the media just called him a hacker.
You would not describe a criminal auto mechanic as simply a
mechanic, and you shouldn't do the same with a hacker, either."
-- 3rd paragraph
Nah, dari kalimat diatas jelas bahwa Jeff Moss ingin mengatakan bahwa
Gembar-gembor media dan keuntungan penjualanlah yang membuat penyalahgunaan
arti hacker, secara ekstrim aku ingin mengambil contoh seorang Guru
yang telah melakukan suatu tindak kriminal pembunuhan, apakah aku dan kita
dengan serta merta menyebut guru adalah pembunuh dan semua guru-guru
lainnya adalah kriminal ? aku rasa tidak, dan yang menjadi pertanyaan
adalah kenapa hal itu tidak berlaku pada hacker, apakah seorang "criminal hacker"
akan di sebut hacker dan hacker adalah seorang kriminal?
Masih tetap di buku yang sama dan di chapter yang sama (pengantar) Jeff Moss
mengungkap bahwa hacker bukan hanya masalah kemampuan tetapi juga "moral"
"While you may have the skills, if you lack the mental fortitude,
you will never reach the top. This is what separates the truly
elite hackers from the wannabe hackers." -- 1st paragraph
Apabila moral tidak terpenuhi maka individu tersebut tidak akan pernah dapat
meraih puncak, dan hal inilah yang sesungguhnya menjadikan pembeda antara
"hacker elit" dan "hacker pemula".
Apabila kamu semakin frustasi dengan pengertian hacker, Jeff Moss menyebutkan
bahwa hacker adalah seseorang yang secara teknis memiliki gabungan kemampuan
sebagai seorang programmer dan administrator sistem komputer yang saling melengkapi.
" Originally, it was a compliment applied to technically adept
computer programmers and system administrators." -- 2nd pragraph
Kevin Mitnick dalam kalimat pengantar di bukunya yang berjudul Art Of Deception,
juga menyebutkan bahwa hacker yang merusak (berbuat kriminal?) disebut
juga "crackers" atau "vandals" dan mereka yang hanya mendownload tools
untuk masuk ke sistem komputer hanyalah "Script Kiddies".
" Some hackers destroy people's files or entire hard drives;
they're called crackers or vandals. Some novice hackers don't
bother learning the technology, but simply download hacker tools
to break into computer systems; they're called script kiddies. "
- Preface
y3dips
---// Referensi
1. Jeff Moss, (Dark tangent, BlackHat.inc)
Stealing the Network: How to Own a Continent, Syngress Publishing (c) 2004
2. Kevin Mitnick, (Condor, )
THE ART OF DECEPTION : "Controlling the Human Element of Security"
No comments:
Post a Comment